Aplikasi Admin Slot Online Indonesia Apakah Aman Atau Tidak Di Indonesia

Aplikasi Admin Slot Online Indonesia Apakah Aman Atau Tidak Di Indonesia

JABAR EKSPRES – Di artikel kali ini, saya akan membahas tentang aplikasi Siemens Energy, yang diklaim bisa menghasilkan uang. Apakah benar demikian? Berikut faktanya.

Saat pertama kali mendaftar di aplikasi atau website Siemens Energy, pengguna baru akan langsung mendapat saldo Rp2.000. Namun, saldo ini hanyalah “pancingan”, karena untuk bisa menarik uang, minimal saldo yang dibutuhkan adalah Rp100.000.

Selain itu, jika Anda ingin menarik saldo kurang dari Rp100.000, Anda akan dikenakan biaya penarikan sebesar Rp5.000. Di atas Rp100.000, penarikan tidak dikenakan biaya, namun tetap saja, minimal penarikan adalah Rp30.000.

Modus yang digunakan aplikasi ini cukup umum, yaitu dengan cara menyewakan mesin-mesin virtual. Modal terkecil yang ditawarkan adalah Rp30.000 untuk durasi 100 hari dengan penghasilan harian sebesar Rp9.000.

Dengan demikian, setelah 100 hari, modal tersebut akan berubah menjadi Rp900.000. Bahkan, modal terbesar sebesar Rp12 juta diklaim dapat menghasilkan Rp552 juta dalam 100 hari! Janji keuntungan yang tidak masuk akal ini seharusnya menjadi tanda peringatan bagi kita semua.

Sistem semacam ini umumnya disebut skema Ponzi, di mana uang yang digunakan untuk membayar pengguna berasal dari deposit pengguna lain. Aplikasi seperti ini terbukti membayar di awal untuk menarik lebih banyak korban agar berinvestasi lebih besar, namun pada akhirnya, mereka akan kabur dengan semua dana tersebut.

Ketika aplikasi ini mulai kehabisan pengguna baru, biasanya mereka akan mengadakan promosi atau event untuk menarik lebih banyak deposit. Jika sudah sampai pada tahap ini, umur aplikasi ini dipastikan tidak akan lama lagi.

Sistem referal yang diterapkan juga hanya menguntungkan orang-orang yang bergabung di awal, di mana mereka mendapat komisi dari orang yang berhasil mereka undang hingga tiga level ke bawah. Tidak heran jika Anda sering mendapat ajakan untuk bergabung, karena mereka mendapat komisi dari Anda.

Yang lebih mencurigakan, aplikasi ini mencatut nama perusahaan besar, Siemen Energy, untuk memberikan kesan terpercaya. Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, aplikasi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan perusahaan tersebut.

-- Sejumlah aplikasi belanja atau e-commerce di platform Android terindikasi mengumpulkan informasi pribadi menggunakan pelacak. Bahkan beberapa diantaranya merupakan layanan asal Indonesia.

Temuan ini dilakukan oleh Opera Software saat melakukan penelitian ke 60 aplikasi belanja papan atas di Android. Penilaian tersebut diambil melalui risiko privasi di Opera Max, aplikasi manajemen data dan penghematan data milik Opera untuk Android.

“Penelitian lain menunjukkan bahwa informasi pribadi seperti nama pengguna, alamat email, lokasi, istilah pencarian dan nomor telepon dibagikan kepada pihak ketiga melalui pelacak,” tulis pernyataan peramban asal Norwegia itu kepada

Beberapa aplikasi belanja yang paling sering mengirimkan pelacak dan dalam jumlah tinggi, disebutkan Opera adalah Amazon, BestBuy, JC Penney dan Newegg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 96 persen dari aplikasi belanja tidak menggunakan enkripsi penuh untuk menghubungkan aplikasi ke server mereka. Hal ini menimbulkan risiko privasi untuk pembeli online ketika mereka menggunakan aplikasi ini.

Data pribadi dapat dibagikan kepada pihak ketiga melalui pelacak pada aplikasi belanja atau koneksi ‘http’ yang tidak terenkripsi melalui koneksi operator seluler.

Data sensitif seperti nomor rekening bank dan informasi keuangan lainnya yang disimpan di rekening pengecer atau aplikasi belanja online, dapat dicegat dan dibaca oleh pencuri identitas melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman.

Berdasarkan survei privasi daring yang dilakukan JakPat lebih dari 57 persen responden merasa waswas akan pihak ketiga yang dapat mengakses informasi personal mereka.

Kebanyakan orang tidak akan memberitahukan informasi rinci kartu kredit mereka atau nama lengkap dan alamat mereka kepada karyawan di sebuah toko tempat mereka berbelanja atau melihat-lihat produk.

“Tapi, ketika menggunakan aplikasi belanja online, orang melakukan hal ini dan tidak menyadari bahwa informasi-informasi seperti ini dapat dibagikan ke pihak lain", kata Sergey Lossev, Head of Product, Opera Max.

"Itulah sebabnya kami telah menerapkan mode privasi di Opera Max. Kami ingin mengedukasi pengguna kami dengan menunjukkan aplikasi mana saja yang membagikan data Anda melalui pelacak tanpa seizin Anda,” tambahnya.

Opera Max membawa fitur modus privasi baru untuk semua pengguna. Menawarkan alert real-time pada mode privasi sehingga pengguna dapat dengan mudah melihat aplikasi mana yang mengirimkan permintaan berisiko tinggi, sehingga membahayakan privasi mereka.

Setelah mode privasi Opera Max diaktifkan, mode ini jugaa mengenkripsi hampir semua lalu lintas data aplikasi dan memblokir hampir semua jenis pelacak data untuk memastikan pengguna dapat berbelanja dengan aman dan tenang.

Opera sendiri melakukan ujicoba pada 60 aplikasi belanja paling populer di sepuluh negara, termasuk Brasil, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris dan Vietnam.

Mereka menguji aplikasi-aplikasi ini pada jaringan Wi-Fi dan membuat setidaknya 100 permintaan dalam setiap aplikasi dengan browsing berbagai jenis produk. Kemudian kami mencatat hasinyal berdasarkan apa yang ditampilkan pada lini waktu dari mode privasi Opera Max

Sebanyak 60 aplikasi belanja teratas ini adalah: Amazon Shopping, AliExpress, Americanas, ASOS, Avito, Best Buy,

, Casas Bahia, Chợ Tốt, Dafiti, Deallabs: Bon plan & Code promo, eBay, eBay Kleinanzeigen for Germany, Elevenia, Flipkart, Groupon, Gumtree (South Africa), H&M, IKEA Store, Jabong, JC Penney, JD Sport,

, Kleiderkreisel, Lamoda,

, Letgo, Lidl, Magazine Louiza,

, Mercado Livre, Myntra, Net-A-Porter, Netshoes, Newegg, OkieLa,

, OLX South Africa, Paytm, Rakuten, Revolve, Sendo.vn, SHOPBOP, Showroomprive, Shpock, Snapdeal, Spree, Submarino, Takealot, Thế giới di động,

, Vente-privee, Wildberries, Wish, Yandex Market, Zalando, ZALORA, Walmart.

*) Nama aplikasi belanja yang ditebal hitam berasal dari Indonesia

Kami menggunakan cookies untuk mengoptimalkan navigasi, fitur serta konten yang lebih Relevan. Untuk informasi lengkap tentang cookies silahkan lihat

. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies serta data pribadi sesuai

Mengajak Si Kecil berenang di tempat wisata air seperti kolam renang mungkin terdengar menyenangkan. Namun, Bunda harus berhati-hati karena ada banyak masalah kesehatan yang mengintai ketika mengajak bayi berenang di kolam renang umum.

Membawa bayi berenang di kolam renang umum tak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi kesempatan pada Si Kecil untuk melihat wajah dan mendengarkan suara orang sekitarnya. Hal ini merupakan salah satu kunci perkembangan kemampuan berbicara dan bahasa bayi, Bun.

Tips Mengajak Bayi Berenang di Kolam Renang Umum

Untuk memastikan keamanan bayi berenang di kolam renang umum, Bunda bisa mencoba beberapa tips berikut ini:

Jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda sudah boleh membawanya untuk berenang di kolam renang umum. Namun, sebaiknya pilihlah kolam renang umum diperuntukkan untuk anak-anak ya, Bun.

Walaupun sudah bisa menyesuaikan diri dengan suhu air, tetap lebih aman untuk membawa Si Kecil ke kolam renang yang suhu airnya tidak terlalu dingin atau panas. Selain itu, Bunda juga bisa memakaikan baju renang agar suhu tubuhnya tetap terjaga.

Selain memastikan suhu air kolam, mulailah kegiatan berenang dengan menyiramkan air secara perlahan dan bertahap ke area tubuh Si Kecil agar ia merasa terbiasa dan tidak kaget dengan suhu air.

Dengan melakukan hal ini, diharapkan bayi juga bisa lebih relaks saat berenang nantinya. Saat Si Kecil terlihat mulai tenang dan terbiasa, Bunda bisa mulai berenang bersamanya. Pastikan juga tetap memegang erat tubuhnya dan jaga posisinya agar selalu berada di dekat Bunda.

Beragam bentuk pelampung memang bisa menarik perhatian Si Kecil sekaligus menjaganya tetap aman saat berenang. Namun, jangan hanya mengandalkan pelampung dan membiarkannya berenang sendirian ya, Bun. Pengawasan orang tua tetap menjadi yang utama untuk menghindari bahaya bayi tenggelam di kolam.

Saat pertama kali Bunda mengajak bayi berenang di kolam renang umum, pilihlah waktu dimana kolam tidak terlalu ramai pengunjung. Bunda bisa menanyakan hal ini ke petugas kolam renang terlebih dahulu sebelum berkunjung.

Situasi yang lebih sepi akan membuat Bunda merasa lebih tenang selama berenang bersama Si Kecil.

Hindari juga membawa Si Kecil ke kolam renang umum saat jam tidur siang atau pada jadwal bayi menyusu. Soalnya, pada waktu ini biasanya bayi menjadi lebih rewel karena merasa lapar atau lelah. Jika berenang dalam keadaan rewel, ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, Bun.

Selain tips di atas, hindari berenang terlalu lama ya, Bun. Sebagai permulaan, ajaklah Si Kecil bermain dan berenang selama sekitar 10 menit saja, kemudian tingkatkan waktunya secara bertahap. Soalnya, bayi di bawah 12 bulan tidak dianjurkan berada di dalam kolam renang lebih dari 30 menit per sesinya.

Selain batasan waktu, Bunda juga harus segera membawa Si Kecil keluar dari kolam renang jika ia sudah terlihat menggigil. Setelahnya, balutlah tubuhnya dengan handuk kering. Jika sudah terlihat tidak menggigil lagi, Bunda bisa membilas tubuh Si Kecil dengan air bersih untuk mencegah terjadinya iritasi dan infeksi kulit.

Jadi, sudah jelas ya, supaya kegiatan berenang tetap aman dan menyenangkan, bawalah Si Kecil ke kolam renang umum jika usianya sudah di atas 6 bulan.

Jika setelah berenang Si Kecil mengalami keluhan tertentu, misalnya gatal, kemerahan, atau luka, yang tidak kunjung mereda, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Fakta Keamanan Bayi Berenang di Kolam Renang Umum

Sama seperti orang dewasa, sebenarnya tidak ada larangan bagi bayi untuk bisa menikmati wisata air yang ada. Sesekali mengajak bayi berenang di kolam renang umum itu boleh-boleh saja, Bun.

Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah, dokter biasanya menyarankan agar tidak membawa bayi berenang di kolam renang umum sampai mereka berusia 6 bulan ke atas.

Alasannya karena kolam renang umum biasanya memiliki suhu air yang cukup dingin untuk bayi, sementara pada usia kurang dari 6 bulan bayi masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sebaik orang dewasa.

Selain itu, air di kolam renang umum biasanya mengandung bahan kimia berupa klorin untuk membunuh bakteri berbahaya dan melindungi tubuh dari infeksi. Pada sebagian orang, konsentrasi klorin yang terlalu tinggi justru bisa menimbulkan reaksi pada kulit, seperti kemerahan, gatal, hingga mata merah.