Malaikat Jibril Disebut Juga Dengan Nama
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mufti Mesir Dr Syauqi Alam memberi penjelasan soal mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran. Penyebutan ini ada dalam Alquran Surat An Nahl ayat 102.
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
"Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS An Nahl ayat 102)
Syauqi Alam, dalam tafsirnya atas ayat tersebut, menjelaskan, mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran adalah karena malaikat diciptakan Allah SWT yaitu dengan menciptakan ruh dari diri-Nya tanpa lahirnya orang tua dan anak.
Hal itu sama dengan Nabi Isa AS, putra Maryam, yang juga disebut ruh karena alasan yang sama.
"Ini merupakan suatu penghormatan dan pemuliaan baginya dari Allah SWT, serta derajatnya yang tinggi. Ini juga merupakan salah satu hal yang dengannya Allah menghidupkan agama, sebagaimana Dia menghidupkan tubuh dengan ruh," jelas Syauqi Alam.
Dia juga mengutip tafsir Imam ath-Thabari dalam Jami' Al Bayan, yang menyebutkan:
[وإنما سمى الله تعالى جبريل "روحًا" وأضافه إلى "القدس"؛ لأنه كان بتكوين الله له روحًا من عنده، من غير ولادة والد ولده، فسماه بذلك "روحًا"، وأضافه إلى "القدس" -و"القدس" هو الطهر- كما سمى عيسى ابن مريم "روحًا" لله من أجل تكوينه له روحًا من عنده من غير ولادة والد ولده] اهـ.
"Allah Yang Mahakuasa menyebut Jibril sebagai "Ruh" dan menambahkannya dengan "Al Quds" (Suci). Ini karena Allah sendiri yang menciptakan ruh untuk malaikat, tanpa lahirnya orang tua dan anak, maka disebutlah ruh dan menambahkannya kepada Al Quds (Suci), sama seperti Isa putra Maryam, karena Allah menciptakan langsung ruhnya tanpa lahirnya orang tua dan anak."
Baca juga: Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Saudara-Saudara Kita di Palestina
Adapun Imam al-Razi dalam Mafatih al-Ghayb menjelaskan, malaikat Jibril disebut Ruh Kudus karena pertama, untuk menunjukkan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Jibril dan penekanan atas kedudukannya yang tinggi di sisi Allah SWT.
Kedua, Jibril disebut Ruh Kudus karena ia menghidupkan agama sebagaimana tubuh yang dihidupan oleh ruh. Sebab, Jibril bertanggungjawab menurunkan wahyu kepada para nabi, dan para pengikut yang mukallaf pun hidup dalam agama yang dibawa nabi mereka.
Ketiga, karena Jibril memiliki kerohanian atau spiritualitas yang dominan, sebagaimana para malaikat lainnya. Namun, spiritualitas Jibril melebihi malaikat yang lain.
Nama-nama malaikat wajib diketahui dan diyakini oleh umat Islam karena iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah SWT dari nur atau cahaya. Meski keberadaan malaikat tidak dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indra manusia, tetapi sebagai muslim harus mempercayainya.
Mengutip dari buku Belajar Aqidah Akhlak karya Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, malaikat diciptakan oleh Allah SWT tanpa memiliki nafsu dan keinginan sehingga di antaranya tidak ada yang ingkar dan kufur.
Beberapa ciri-ciri malaikat telah digambarkan dalam Al-Qur'an surat Fathir ayat 1, Allah SWT berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Fathir: 1).
Jumlah malaikat sebenarnya sangat banyak dan hanya diketahui oleh Allah SWT. Akan tetapi, ada 10 nama-nama malaikat yang wajib umat muslim ketahui. Berikut ini penjelasannya.
Nama-nama Malaikat Beserta Tugasnya
Adapun 10 nama-nama malaikat beserta tugasnya yang dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas III karya Fida' Abdilah & Yusak Burhanudin, di antaranya yaitu:
Malaikat Jibril memiliki tugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul-Nya. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, Allah SWT kemudian memberikan tugas lain kepada Malaikat Jibril untuk mendampingi mereka yang sedang mengalami sakaratul maut dalam keadaan suci.
Malaikat Jibril ditugaskan untuk memberi rahmat dan kemudahan bagi orang sakaratul maut. Ia juga mampu mengatur angin serta memenuuhi atau menahan doa yang dipanjatkan umat manusia.
Tugas malaikat Mikail yaitu membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah SWT. Ia mampu menggiring awan, menurunkan hujan, memberikan buah kepada tumbuh-tumbuhan, mengirimkan angin, dan mengatur tingkat kesuburan tanaman.
Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala atau terompet di hari kiamat kelak. Tiupan pertama sangkakala akan menyebabkan terjadinya hari kiamat dan hancurnya seluruh alam semesta yang mematikan semua makhluk hidup.
Tiupan keduanya menjadi tanda dibangkitkannya kembali semua makhluk Allah SWT untuk menerima hisab atau penghitungan dari semua amalannya ketika di dunia.
Malaikat Izrail dikenal sebagai malaikat maut yang bertugas untuk mencabut nyawa. Ia mencabut nyawa berdasarkan perintah Allah SWT tanpa mengenal waktu, usia, dan jenis kelamin.
Malaikat Munkar merupakan malaikat yang bertugas di alam barzah untuk menanyai makhluk mukallaf, baik dari kalangan jin dan manusia, di alam kubur. Ia akan bertanya mengenai keburukan orang yang telah meninggal selama hidup. Dikisahkan, kelak malaikat Munkar akan bertanya dengan membawa godam sebagai senjatanya.
Malaikat Nakir juga bertugas di alam barzah untuk menanyai makhluk mukallaf dengan sejumlah pertanyaan terkait keimanan. Berbeda dengan malaikat Munkar, malaikat Nakir akan bertanya mengenai kebaikan orang yang telah meninggal selama dia hidup.
Malaikat Raqib bertugas untuk mencatat amal baik yang dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Ia senantiasa mengiringi setiap langkah manusia dan mencatat amal baiknya untuk diperhitungkan saat hari penghisaban kelak.
Tugas malaikat Atid yaitu mencatat amal buruk yang dilakukan manusia. Ia juga mengiringi setiap langkah manusia untuk mencatat keburukannya untuk dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT kelak di hari penghisaban.
Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka. Ia digambarkan memiliki watak yang keras dan tidak memiliki rasa belas kasihan sedikitpun. Namun, malaikat Malik melakukan hal ini sebagai wujud ketaatannya kepada Allah SWT.
Malaikat Ridwan adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga. Kebalikan dari malaikat Malik, malaikat Ridwan memiliki watak yang ramah dan lembut. Ia akan menyambut orang-orang yang masuk ke dalam surga-Nya.
Itulah 10 nama-nama malaikat beserta tugasnya yang perlu diketahui umat muslim. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat, dan Kami iringi kemudian daripadanya dengan beberapa orang Rasul, dan Kami berikan kepada Nabi Isa Ibni Maryam beberapa mukjizat serta Kami teguhkan kebenarannya dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Maka patutkah, tiap-tiap kali datang kepada kamu seorang Rasul membawa sesuatu (kebenaran) yang tidak disukai oleh hawa nafsu kamu, kamu (dengan) sombong takbur (menolaknya), sehingga sebahagian dari Rasul-rasul itu kamu dustakan, dan sebahagian yang lain pula kamu membunuhnya?
Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa memusuhi Jibril maka sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang beriman".
Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.
Rasul-rasul Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dengannya, dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka beberapa darjat kelebihan. Dan Kami berikan Nabi Isa ibni Maryam beberapa keterangan kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Dan sekiranya Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh Rasul mereka). Tetapi mereka bertelingkah, maka timbulah di antara mereka: orang yang beriman, dan orang yang kafir. Dan kalaulah Allah menghendaki tentulah mereka tidak berbunuh-bunuhan; tetapi Allah melakukan apa yang dikehendakiNya.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman: "Wahai Isa ibni Maryam! Kenanglah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkanmu dengan Ruhul-Qudus (Jibril), iaitu engkau dapat berkata-kata dengan manusia (semasa engkau masih kecil) dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarmu menulis membaca, dan hikmat pengetahuan, khasnya Kitab Taurat dan Kitab Injil; dan (ingatlah) ketika engkau jadikan dari tanah seperti bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau tiupkan padanya, lalu menjadilah ia seekor burung dengan izinku; dan (ingatlah ketika) engkau menyembuhkan orang buta dan orang sopak dengan izinku; dan (ingatlah) ketika engkau menghidupkan orang-orang yang mati dengan izinKu; dan (ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil daripada membunuhmu, ketika engkau datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat), lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: "Bahawa ini hanyalah sihir yang terang nyata"
Katakanlah (wahai Muhammad): Al-Quran itu diturunkan oleh Ruhul Qudus (Jibril) dari Tuhanmu dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, untuk meneguhkan iman orang-orang yang beriman, dan untuk menjadi hidayah petunjuk serta berita yang mengembirakan bagi orang-orang Islam.
Maka Maha Tinggilah Allah, yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Benar (pada segala-galanya). Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum selesai dibacakan oleh Jibril kepadamu, dan berdoalah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tambahilah ilmuku".
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.
wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat jibril) yang amat kuat gagah, -
Lalu Allah wahyukan kepada hambaNya (Muhammad, dengan perantaraan malaikat Jibril) apa yang telah diwahyukanNya.
Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi,
(Nabi Muhammad melihat jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) semasa " Sidratul Muntaha" itu diliputi oleh makhluk-makhluk dari alam-alam ghaib, yang tidak terhingga.
Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah yang sewajibnya), kerana sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara yang menyusahkan Nabi); dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana sesungguhnya Allah adalah Pembelanya; dan selain dari itu Jibril serta orang-orang yang soleh dari kalangan orang-orang yang beriman dan malaikat-malaikat - juga menjadi penolongnya.
Dan juga (satu misal perbandingan lagi, iaitu): Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa seorang perempuan) yang telah memelihara kehormatan dan kesuciannya (dari disentuh oleh lelaki; tetapi oleh sebab Kami telah takdirkan dia mendapat anak) maka Kami perintahkan Jibril meniup masuk ke dalam kandungan tubuhnya dari roh (ciptaan) Kami; dan (sekalipun Maryam itu hidup di antara kaum kafir) ia mengakui kebenaran Kalimah-kalimah Tuhannya serta Kitab-kitabNya; dan ia menjadi dari orang-orang yang tetap taat.
Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).
Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu;
(Tambahan pula) pada masa Jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata (memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.
Sebenarnya Al-Quran itu, sungguh-sungguh Kalamullah (yang disampaikan oleh Jibril) Utusan yang mulia,
Dan (Nabi Muhammad yakin bahawa yang disampaikan kepadanya ialah wahyu dari Tuhan, kerana) demi sesungguhnya! Nabi Muhammad telah mengenal dan melihat Jibril di kaki langit yang nyata.
Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut);
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
TRIBUNNEWS.COM - Inilah nama-nama Malaikat Allah beserta tugas yang dikerjakannya.
Allah Swt menciptakan Malaikat dari nur atau cahaya dengan berbagai keistimewaan serta tugasnya masing-masing.
Tugas Malaikat tersebut ditujukan untuk seluruh makhluk hidup yang ada di dunia.
Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka, Malaikat memiliki sifat yang baik dan selalu taat kepada Allah Swt.
Selain itu, Malaikat juga tak pernah membangkang terhadap tugas yang diberikan oleh Allah Swt.
Sebagai umat muslim yang taat, maka wajib beriman kepada Malaikat-malaikat Allah, terutama 10 nama Malaikat berikut ini:
Baca juga: Tugas Malaikat Ruh al-Qudus atau Malaikat Jibril, Berikut Sifat dan Perilaku Malaikat
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu pada para rasul Allah SWT.
Di dalam Al-Qur'an, Malaikat Jibril disebutkan sebanyak tiga kali.
Malaikat Jibril juga memiliki nama lain, yaitu Ruhulkudus dan Ruhulamin.
Selain menyampaikan wahyu, Malaikat Jibril juga bertugas untuk meniupkan ruh pada setiap janin yang ada pada tubuh manusia.
Malaikat Jibril juga bertugas untuk membawa rahmat.
Rahmat itu ditujukan kepada mereka yang senantiasa menjaga kesucian ketika tiba sakaratul maut.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh Jibril?” Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman”. QS. Al-Baqarah ayat 97.